Minggu, 26 Oktober 2008

HEAL THE WORLD



Pernah tau lagu ini kan..

sebuah bentuk ke prihatian kepada Dunia ini........
Yang katanya GLOBAL WARMING lah, KELAPARAN lah, PERANG antar sesama lah..Belum Lagi bencana Alam di sana-sini..de..el..el..
Semua adalah sebab-akibat dari MANUSIA itu sendiri..
Diberikan oleh Tuhan alam semesta beserta isinya, tanpa perlu membayar...padahal kita tinggal menjaga dan merawatnya, ehhh...malah di hancurin hanya untuk keuntungan ekonomis...ego manusia yang semakin tinggi..

Bang MICHAEL JACKSON pernah ngomong gini...

..Heal The World
Make It A Better Place
For You And For Me
And The Entire Human Race
There Are People Dying
If You Care Enough
For The Living
Make A Better Place
For You And For Me...

Tuhh..kalo semua bisa berfikir seperti itu, tapi jangan di pikirin doank...realisasi juga donk..^_^

SAVE THE WORLD Selengkapnya...

WINNER vs LOSER

The Winner says,”It may be difficult but it is possible”
The Loser says ,”It may be possible but it is too difficult”

When a Winner make a mistake, he says ,”I was wrong”
When a Loser make a mistake, he says ,”It wasn’t my fault”

The Winner is always part of the answer
The Loser is always part of the problem

Winner chooses what they say
Loser say what they chooses

The Winner sees an answer for every problem
The Loser sees a problem for every answer


Winner sees the gain
Loser sees the pain

The Winner says ,”Let me do it for you”
The Loser says ,”That’s not my job”

Winners believe in win win
Loser believe win for them and someone has to lose

A winner makes commitments
A Loser makes promises

Winner sees the potential
Loser sees the past

Winner makes it happen
Loser wait it happen

A winner creates vision
A Loser creates imagination

A winner says “I am doing it”
A Loser says “I’ll do it”

Which are you ?


www.resensi.net
Selengkapnya...

PENCURI KUE..

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong
kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk.
Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru
saja dibelinya.

Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki
disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau
dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi
keributan.Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan
persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit
berlalu.


Wanita itupun sempat berpikir Kalau aku bukan orang
baik, sudah ku tonjok dia! Setiap ia mengambil satu
kue, Si lelaki juga mengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di
wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue
terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan
separo miliknya, sementara ia makan yang separonya
lagi.

Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir ‘Ya ampun
orang ini berani sekali, dan ia juga kasar, malah ia
tidak kelihatan berterima kasih’.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela
napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia
mengumpulkan barang miliknya dan menuju
pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri
tak tahu terima kasih!”.

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari
bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia
merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu
ada kantong kuenya, di depan matanya.

Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati,
Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa
sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih
dan dialah pencuri kue itu.

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering
terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang
lain dengan kacamata kita sendiri/subjektif serta tak
jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah,
orang lainlah yang patut disingkirkan,
orang lainlah yang tak tahu diri,
orang lainlah yang berdosa,
orang lainlah yang selalu bikin masalah,
orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.
Padahal…..???

kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita
sendiri yang tidak tahu malu.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh
pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara
sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

www.motivasi.web.id
Selengkapnya...

Sabtu, 18 Oktober 2008

LUCU ATAU NGGAK????

ALASAN MENGAPA SUPERHERO TIDAK MAU MEMBANTU INDONESIA

Dengan meningkatnya tingkat kriminalitas di ibukota dewasa ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan proposal penawaran kerja kepada sejumlah superhero dari negara paman Sam.

Proposal ini menawarkan suatu bentuk kerjasama dimana para superhero diminta kesediaannya untuk bekerja di Indonesia dalam kerjasama dengan Mabes Polri untuk memerangi kriminalitas yang marak terjadi di kota2 besar Indonesia , khususnya Jakarta .

Tetapi tidak diduga sejumlah besar superhero MENOLAK ajakan kerjasama ini.

Berikut adalah alasan penolakan tersebut,

1. BATMAN (Bruce Wayne)

Bruce Wayne menolak ajakan kerjasama ini dengan alasan yang terlalu dibuat-buat. ALasan beliau adalah DIA KEBERATAN MENANGGUNG PAJAK IMPOR BAT-MOBIL KE INDONESIA. BAYANGIN AJA PAJAK IMPOR MOBIL MEWAH YANG SELANGIT, APALAGI UNTUK BAT-MOBIL YANG SECANGGIH ITU.

2. SPIDERMAN (Peter Parker)

Parker juga menolak ajakan kerjasama ini dengan alas an DI INDONESIA HANYA ADA SEDIKIT SEKALI GEDUNG TINGGI, YANG MENYULITKAN DIA UNTUK BERGELANTUNGAN DARI GEDUNG KE GEDUNG. KALAUPUN ADA GEDUNG TINGGI, JARAKNYA TERLALU BERJAUHAN, SEHINGGA SANGAT MENYULITKAN. BELUM LAGI SAAT BERGELANTUNGAN, DIA TAKUT KECANTOL KABEL LISTRIK DAN TELEPON YANG BANYAK BERSERAKAN DI LANGIT-LANGIT KOTA BESAR INDONESIA

3. INVISIBLE WOMAN (Susan Storm, Fantastic 4)

Menolak dengan alasan MINDER. Kemampuan menghilang yang dimilikinya masih jauh kalah dengan kemampuan menghilang orang-orang Indonesia. Berikut wawancara yang dilakukan dengan CNN SAYA SIH HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SAYA SENDIRI. BANYAK ORANG DI INDONESIA YANG BUKAN HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SENDIRI, MALAHAN HUTANG, ASSET-ASET NEGARA YANG PERNAH DIKUASAI, SAMPAI HUTANG-HUTANG KORUPSI PUN BISA DIHILANGKAN JUGA. JADI SAYA MINDER NIH.....

4. THE THING (Ben Grimm, Fantastic 4)

Menolak dengan alasan DI INDONESIA SUDAH BANYAK ORANG DENGAN KULIT YANG LEBIH TEBAL DARI SAYA. BUKAN HANYA KEBAL PELURU, MALAHAN SUDAH KEBAL MALU SEGALA.

5. HUMAN TORCH (Johnny Storm, Fantastic 4)

Menolak juga sama dengan anggota-anggota Fantastic 4 yang lain, karena BELUM JUGA MULAI BEKERJA, DIA UDAH MENDAPAT PANGGILAN DARI KEJAGUNG KARENA DICURIGAI MENJADI DALANG TERBAKARNYA BEBERAPA PASAR DI INDONESIA.

6. THE FLASH (Barry Allen)

Sebenarnya Allen sudah mempertimbangkan untuk menerima proposal ini, tetapi setelah melakukan survey ke berbagai lembaga pemerintahan dia akhirnya menolak. BAYANGKAN AJA, UNTUK MENDAPATKAN TANDA TANGAN KTP AJA ORANG HARUS MENUNGGU BERHARI-HARI. ITU AJA MASIH SABAR. JADI KESIMPULAN SAYA, ORANG INDONESIA TIDAK MEMERLUKAN SEORANG SUPERHERO YANG MEMILIKI KEKUATAN BERUPA KECEPATAN. KECEPATAN TIDAK ADA ARTINYA BUAT BANGSA YANG ALON-ALON ASAL KELAKON.

7. SUPERMAN (Clark Kent )

Sang manusia baja ini menolak dengan sopan, karena SAYA TAKUT DISANGKUTKAN DENGAN TUNTUTAN MELAKUKAN AKSI PORNOGRAFI/PORNOAKSI KARENA CELANA DALAM SAYA DI DEPAN.

8. AQUAMAN

Merasa tidak kuat setelah mencoba pekerjaan baru di Indonesia , karena LAUTNYA UDAH TERCEMAR LUMPUR LAPINDO

9. WONDER WOMAN ( Princess Diana of Themyscira )

Pada mulanya, sang peace ambassador dari atlanta ini merasa yakin bisa membantu pemerintah Indonesia. Tetapi setelah pengamatan lebih lanjut, dia akhirnya menolak juga dengan alasan KALO SAYA MATI DI US DALAM MENUNAIKAN TUGAS KAN MASIH BERGENGSI, DIBUNUH MONSTER / VILLAIN. DI INDONESIA BISA-BIASA SAYA MATI DIGREBEK FPI GARA-GARA KOSTUM SAYA YANG SUPER SEKSI INI.

10. CAT WOMAN ( Selina Kyle )

Menolak setelah ketakutan mendengar lagu KUCING GARONG.

11. HULK (Bruce Banner)

Banner menolak karena JALAN-JALAN DI INDONESIA TERLALU SEMPIT UNTUK UKURAN TUBUHNYA. BELUM LAGI KALO NGEJAR VILLAIN SAMPAI KE GANG-GANG PERUMAHAN, NTAR KENA PORTAL, BELUM LAGI DIMINTAI DUIT CEPE-AN. MAU AMBIL DARI MANA???? GW KAN GA PAKE BAJU. BELUM LAGI KALO NYEBRANG JALAN, DISORAKIN DISANGKA SI KOMO.


www.ketawa.com
Selengkapnya...

Selasa, 14 Oktober 2008

KOIN PENYOK

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.

Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya
terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya.
“Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.
“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.
Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata
pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.
Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu.
Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

diadaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns.
Selengkapnya...

KEBIJAKSANAAN NASEHAT

Seorang wanita baru pindah ke sebuah kota kecil. Setelah berada di sana beberapa waktu, ia mengeluh kepada tetangganya tentang pelayanan buruk yang dialaminya di apotek setempat. Ia meminta pada tetangganya agar mau menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek itu.

Beberapa hari kemudian wanita pendatang tersebut pergi lagi ke apotek itu. Pemilik apotek menyambutnya dengan senyum lebar sambil mengatakan betapa senangnya ia melihat wanita itu berkenan datang kembali ke apoteknya, dan berharap wanita dan suaminya menyukai kota mereka. Bukan hanya itu, pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri membantu wanita dan suaminya menguruskan berbagai hal agar mereka bisa menetap di kota itu dengan nyaman. Lalu, ia pun mengirimkan apa yang dipesan wanita itu dengan cepat dan baik.


Wanita itu merasa senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan oleh pemilik apotek. Kemudian, ia melaporkan hal itu pada tetangganya. Katanya, “Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya mengenai betapa buruk pelayanannya waktu itu.”
“Oh, tidak,” jawab tetangganya.
“Sebenarnya saya tidak menyampaikan kritik anda pada mereka. Saya harap anda tidak keberatan. Saya katakan pada pemilik apotek itu betapa anda terkagum-kagum melihat caranya mendirikan apotek di kota kecil ini. Dan, anda merasa apoteknya adalah salah satu apotek dengan pelayanan terbaik yang pernah anda temui".

Seperti inilah kita akan dihargai oleh orang lain. Inilah gambaran tentang perilaku yang kita dapat dari perlakuan yang kita berikan pada orang lain. Sebuah penghargaan, dan juga penghormatan, akan lebih baik, dari sekedar kritik yang tak beralasan.Ini adalah sebuah cermin, tentang siapa kita, tentang siapa sebenarnya berhak untuk mendapatkan harapan perbaikan. Kritik yang disampaikan dengan cara yang keliru, seringkali hanya menghancurkan harapan perbaikan.
Sedangkan sebuah apresiasi (penghargaan) selalu mendorong orang lain untuk melakukan lebih baik lagi.

www.resensi.net
Selengkapnya...

Kamis, 09 Oktober 2008

BUNUH DIRI

Wah..agak serem nih judulnya..^_^heheh
kemaren saya dapat artikel tentang bunuh diri..dan ternyata bunuh diri itu sangat rumit...jadi mikir 1000000000000000000000 x deh kalo mau bunuh diri...

PANDUAN BUNUH DIRI (yang baik dan benar)

1. Kalau bukan selebriti, jangan bunuh diri cepat-cepat.

Jadilah selebriti lebih dahulu. Agar kematian kamu dikenang oleh publik sebagai sebuah tragedi bersejarah. Misalnya: Kurt Cobain hingga Hitler atau Cleopatra hingga Marlyn Monroe. Kalau bukan seleb, jangan bunuh diri. Sebab nama kamu nggak bakalan masuk ke wikipedia.

2. Bunuh diri sendirian hanyalah akan menjadi noktah dalam statistik makalah mahasiswa filsafat atau kedokteran.

Maka itu, agar sukses, sebelum bunuh diri buatlah sebuah sekte. Isinya orang-orang yang senasib sepenanggungan. Jadikan diri kamu nabi mereka. Kalau mereka percaya kamu nabi, utusan tuhan, atau manusia suci…Barulah ajak mereka kedalam teori kamu akan ‘pembebasan jiwa dari raga’. Kalau kamu tidak punya pengikut, ngapain bunuh diri? Rugi.

3. Sebelum bunuh diri, bilang pada orang-orang kamu mau ‘meninggalkan dunia untuk selama-lamanya secara sengaja’.

Nah dari sana, kamu bisa lihat, orang yang peduli dengan kamu. Biasanya, ada yang nangis, ada yang meratap-ratap, dan pasti ada pula yang melarang-larang. Semakin banyak yang meratap, menangis dan melarang, semakin hebat lah kamu. Nah, kalau tidak ada yang menangis, meratap dan melarang… JANGAN BUNUH DIRI.
Ingat, kalau tidak ada yang peduli kamu mati atau hidup, JANGAN BUNUH DIRI. Sebab aksi kamu sia-sia belaka.

4. Jadilah fasis sebelum bunuh diri.

Kalau kamu berniat mau bunuh diri. Kamu pasti bukan fasis. Sebab hitler itu walaupun fasis, bunuh diri bukan gara-gara kepingin, tapi gara-gara Nazi Jerman sudah kalah dari sekutu.
Sebab walaupun sangat amat layak bunuh diri, fasis itu biasanya ogah mati. Malah berniat hidup selama-lamanya, agar bisa menindas manusia lain lebih lama.

Nah, kalau kamu banyak hutang, putus cinta ditinggal kekasih, terlibat masalah pelik, jangan bunuh diri. Sebab kalau banyak hutang, bilang saja kepada pemberi hutang, kamu nggak bisa bayar. Lalu cari solusinya bersama. Kalau patah hati, belajarlah menunggu. Tunggu tiga bulan lagi, pasti ada perubahan. Kalau terlibat masalah pelik, cobalah berenang. Berenang itu baik untuk menyelesaikan masalah. Tidak percaya? Jangan bunuh diri, belajar lah berenang dahulu.

5. Pakailah cara yang tidak konvensional.

Sebab kalau cuma gantung diri, minum obat nyamuk, nyilet nadi… Itu mah biasa. Dan sekali lagi, yang biasa itu tidak menimbulkan reaksi apa-apa. Ngapain kamu bunuh diri kalau tidak menimbulkan reaksi? Maka itu pergunakanlah cara yang tidak biasa.

Contoh; Jadilah orang kaya, pemilik perusahaan terkenal merangkap menteri, lalu buat perusahaan kamu ngebor tanah dan menimbulkan lumpur yang luar biasa tak terkira, bau dan panas. Nah, ketika kamu tahu, bahwa kamu sudah mencederai begitu banyak umat manusia dan harus bertanggung-jawab sementara kamu tidak tahu jawabnya, terjunlah ke lautan lumpur. Kematian kamu pasti akan membuat anak buah kamu serta merta membereskan lumpur itu cepat-cepat. Sebab mereka tidak mau atasan kamu, keluarga kamu hingga selir-selir kamu melakukan hal yang sama.

www.arifkurniawan.wordpress.com
Selengkapnya...

Selasa, 07 Oktober 2008

SEKEDAR REFLEKSI DIRI

Memotivasi orang lain, akan lebih seru jika kita sampaikan dengan dengan cerita, sehingga orang tidak merasa digurui.

Suatu ketika ada seorang janda yang sangat berduka karena anak satu-satunya mati. Sembari membawa jenasah anaknya, wanita ini menghadap Sang Guru untuk meminta mantra atau ramuan sakti yang bisa menghidupkan kembali anaknya.
Sang Guru mengamati bahwa wanita di hadapannya ini tengah tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sesekali ia meratap histeris.
Alih-alih memberinya kata-kata penghiburan atau penjelasan yang dirasa masuk akal, Sang Guru berujar:
“Aku akan menghidupkan kembali anakmu, tapi aku membutuhkan sebutir biji lada.”
“Itu saja syaratnya?” tanya wanita itu dengan keheranan.
“Oh, ya, biji lada itu harus berasal dari rumah yang anggota penghuninya belum pernah ada yang mati.”


Dengan “semangat 45?, wanita itu langsung beranjak dari tempat itu, hatinya sangat antusias, “Guru ini memang sakti dan baik sekali, dia akan menghidupkan anakku!”
Dia mendatangi sebuah rumah, mengetuk pintunya, dan bertanya: “Tolonglah saya. Saya sangat membutuhkan satu butir biji lada. Maukah Anda memberikannya?” “Oh, boleh saja,” jawab tuan rumah. “Anda baik sekali Tuan, tapi maaf, apakah anggota rumah ini belum pernah ada yang mati?” “Oh, ada, paman kami meninggal tahun lalu.” Wanita itu segera berpamitan karena dia tahu bahwa ini bukan rumah yang tepat untuk meminta biji lada yang dibutuhkannya.

Ia mengetuk rumah-rumah berikutnya, semua penghuni rumah dengan senang hati bersedia memberikan biji lada untuknya, tetapi ternyata tak satu pun rumah yang terhindar dari peristiwa kematian sanak saudaranya. “Ayah kami barusan wafat…,” “Kakek kami sudah meninggal…,” “Ipar kami tewas dalam kecelakaan minggu lalu…,” dan sebagainya.

Ke mana pun dia pergi, dari gubuk sampai istana, tak satu tempat pun yang memenuhi syarat tidak pernah kehilangan anggotanya. Dia malah terlibat dalam mendengarkan cerita duka orang lain. Berangsur-angsur dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam penderitaan ini, tak seorang pun yang terlepas dari penderitaan.

Pada penghujung hari, wanita ini kembali menghadap Sang Guru dalam keadaan batin yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia mengucap lirih, “Guru, saya akan menguburkan anak saya.” Sang Guru hanya mengangguk seraya tersenyum lembut.

Mungkin saja Sang Guru bisa mengerahkan kesaktian dan menghidupkan kembali anak yang telah mati itu, tetapi kalau pun bisa demikian, apa hikmahnya?

Bukankah anak tersebut suatu hari akan mati lagi juga? Alih-alih berbuat demikian Sang Guru membuat wanita yang tengah berduka itu mengalami pembelajaran langsung dan menyadari suatu kenyataan hidup yang tak terelakkan bagi siapa pun: siapa yang tak mati?

Penghiburan sementara belaka bukanlah solusi sejati terhadap peristiwa dukacita mendalam seperti dalam cerita di atas.

Jangan berlarut-larut dalam kesedihan, kuat bukan berarti selalu menang, tetapi kuat adalah ketika manusia itu dapat bangkit dari kesedihan dan kegagalan..

Semua akan kembali kepada-NYA..

Sumber : unknown
Selengkapnya...

Senin, 06 Oktober 2008

CERITA TASBIT DAN SEBUAH APEL

Seorang lelaki shalih bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba ia melihat sebuah apel terjatuh di luar pagar suatu kebun buah-buahan.
Melihat apel merah yang ranum itu tergeletak di tanah, terbitlah air liur Tsabit.
Apalagi hari begitu panas dan Tsabit tengah kehausan. Tanpa berpikir panjang Tsabit memungut dan memakan apel itu. Tapi baru setengah memakannya Tsabit ingat: apel itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin dari pemiliknya.

Tsabit pun bergegas masuk ke dalam kebun itu. Ia hendak menemui si pemilik kebun dan meminta si pemilik menghalalkan sebuah apel yang telah dimakannya.
Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. “Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya,” kata Tsabit kepada orang itu. Namun ornag itu menjawab, “Aku bukan pemilik kebun ini. Aku hanya orang yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebun ini.”
Tsabit pun bertanya, “Di mana rumah pemilik kebun ini?
Aku harus menemuinya untuk meminta ia menghalalkan apel yang telah kumakan ini.”
“Untuk sampai ke sana engkau harus menempuh perjalanan sehari semalam,” jawab si penjaga kebun.
“Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah saw. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: ‘Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka’,” tukas Tsabit tegas.

Tsabit pergi ke arah yang ditunjuk penjaga kebun. Ia menuju rumah si pemilik kebun. Dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Si pemilik rumah membukakan pintu. Tsabit langsung memberi salam dengan sopan.
“Wahai Tuan, saya terlanjur memakan setengah dari sebuah apel yang jatuh ke luar dari kebun milik Tuan. Karena itu, saya datang untuk meminta Tuan menghalalkan apa yang sudah saya makan itu.”Lelaki tua si pemilik kebun itu mengamati Tsabit dengan cermat. Lalu dia berkata, “Tidak! Aku tidak akan menghalalkannya kecuali dengan satu syarat.”
Tsabit khawatir tidak dapat memenuhi syarat itu. Namun, ia tidak punya pilihan.
“Apa syarat itu, Tuan?”Si pemilik kebun menjawab dengan jawaban yang di luar dugaan. “Engkau harus mengawini putriku!”Tsabit bin Ibrahim terkejut.
“Hanya karena aku makan setengah buah apel yang jatuh keluar dari kebun Tuan, saya harus mengawini putri Tuan?” Tsabit membuat pertanyaan dengan warna penuh keheranan.
Tapi si pemilik kebun itu tidak peduli. Bahkan ia menambahkan, “Engkau juga harus tahu. Putriku punya kekurangan. Ia buta, bisu, dan tuli. Ia juga lumpuh.”
Tsabit terkejut. Haruskah ia menikahi perempuan seperti itu hanya karena ia memakan sebuah apel tidak dihalalkan baginya?
Si pemilik kebun itu kembali menegaskan sikapnya, “Aku tidak akan menghalalkan apel yang engkau makan kecuali engkau penuhi syarat itu.”
Tsabit yang tidak ingin di tubuhnya ada barang haram dengan tegas menjawab,
“Baik, aku terima karena aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul ‘alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah meridhaiku. Mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta’ala.”

Pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi untuk menyaksikan akad nikah itu. Setelah akad nikah selesai, Tsabit dipersilakan menemui istrinya. “Assalamu”alaikum!” Tsabit tetap mengucapkan salam, walau tahu istrinya tuli dan bisu.
Tsabit kaget. Ada suara wanita menjawab salamnya.
Tsabit masuk menghampiri wanita itu. Wanita itu mengulurkan tangan menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut.
Setelah duduk di samping istrinya, Tsabit bertanya, “Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa kamu buta. Mengapa?”
Wanita itu menjawab, “Ayahku benar. Aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah.”
Tsabit bertanya lagi, “Ayahmu juga mengatakan kamu tuli, mengapa?”
“Ayahku benar. Aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat Allah ridha,” jawab wanita itu. “Ayahku pasti juga mengatakan kepadamu aku bisu dan lumpuh, bukan?”Tsabit mengangguk mengiyakan pertanyaan istrinya itu.
“Aku dikatakan bisu karena aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah saja. Aku dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang membuat Allah gusar.”Tsabit begitu bahagia. Ia mendapat istri yang shalihah.
Apalagi wajahnya bagaikan bulan purnama di malam gelap. Dari pernikahan ini Tsabit dan istrinya dikaruniai seorang putra yang kelak menjadi ulama yang menjadi rujukan dunia: Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit.

dikutip dari www.dakwatuna.com

Manusia diciptakan berpasang-pasangan..
Laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yang baik..
dan perempuan yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula..
Selengkapnya...

B E R S Y U K U R

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN..
Kata-kata diatas merupakan wujud syukur.
Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting.Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita.
Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama :
Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.
Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.
Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak.
Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua:
Yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu". Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini.Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu."Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu ?" tanyanya keheranan.Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu".

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,
"Saya mempunyai dua anak laki-laki.Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang.
Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya.Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga".
Bersyukurlah !Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan.Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu.Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif.Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.
Selengkapnya...

Cinta & Waktu

Disuatu pulau kecil tinggallah benda-benda abstrak seperti cinta, kesedihan, kekayaan, kebahagiaan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki Cinta.
Tak lama kemudian Cinta melihat kekayaan sedsng mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh maaf Cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini.”
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan, tolong aku!”, teriak cinta. Namun Kegembiraan terlalu bergembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi sampai ke pinggang dan cintapun mulai panik. Tak lama kemudian lewatlah Kecantikan.”Kecantikan , bawalah aku bersamamu”, teriak Cinta. “Wah Cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini”, sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat Kesedihan. “Oh Kesedihan bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf Cinta, aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja…”, kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik dan akan segera menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah terdengar suara, “Cinta, mari segera naik perahuku”. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kapada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,” kata orang-orang tersebut. “Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku”, tanya Cinta heran. “Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu…”.
Selengkapnya...

PAYUNG YANG HILANG

Cerita ini saya ambil dari www.antonhuang.com...

Biasanya sepulang sekolah Andy seorang diri berjalan kaki ke tempat lesnya, sebelum masuk ke ruang les, lebih dahulu membeli minuman di mini market dekat sana.
Minggu lalu, selama beberapa hari selalu turun hujan. Hujan sebentar turun sebentar reda. Hari itu seperti biasanya Andy mampir dulu ke mini market untuk membeli minuman.
Setelah membeli minuman, keluar mini market ternyata hujan telah reda, Andy tidak ingin membawa payungnya dalam keadaan basah ketempat les. Oleh karena itu dia meninggalkan payung di tempat yang sudah tersedia depan mini market. Nanti seusai les, setelah ibunya datang menjemput, ia baru akan mengambil payung itu.Usai les, ibunya datang menjemput tepat pada waktunya.
Andy berkata pada ibunya, “Ibu, bisakah mampir sebentar di mini market untuk ambil payung, tadi saya tinggalkan di sana.”
“Benarkah? Payung itu kan bermerek dan mahal harganya, kalau hilang bagaimana?
Ibu sungguh salut padamu bisa meninggalkan payung itu di sana,” kata ibunya dengan sedikit kesal.
Setibanya di sana, Andy turun dari mobil sedang ibunya menunggu di mobil. Tak lama kemudian tampak Andy menggerakkan tangan memberi isyarat kepada ibunya bahwa payungnya telah hilang.
“Heran, payungnya hilang, mana mungkin bisa hilang. Mana mungkin hilang?” kata Andy dengan penuh keheranan.Ibunya juga menunjukkan keadaan yang tidak bisa berbuat apa-apa, terhadap anak kecil yang begitu polos, tidak tahu apakah harus dipersalahkan atau tidak. Sebuah payung yang begitu ringan dan praktis . . . .
Jika ada orang ingin mengambilnya tentu dengan sangat mudahnya bisa dibawa pergi. Sungguh tidak tahu apakah anak kecil yang begitu polos harus di-salahkan atau tidak.Tetapi Ibunya tidak tahan untuk mengucapkan beberapa kata kepada Andy, ”Sudah pasti diambil orang, itu adalah payung yang bermerek, jika seseorang ingin mengambilnya tentu dengan sangat mudah dibawanya pergi.”
Saat itu Andy mengucapkan kata-kata yang membuat ibunya merasa senang sekaligus merasa malu.Andy berkata, ”Si Biru pasti tidak akan sedih diambil orang.” Andy terbiasa menggunakan warna untuk memberi nama payung.
Ibunya dengan heran bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu kalau si Biru tidak sedih? Sekarang dia telah meninggalkan kita, kamu tadi telah melemparkannya di mini market, dia pasti mengira kamu sudah tidak menginginkannya lagi.”Andy menjawab, “Tidak akan begitu, sekarang si Biru pasti gembira. Karena baru saja turun hujan lebat, orang yang membawanya pergi pasti tidak membawa payung barulah membawa si Biru pergi.”
“Si Biru pasti tahu dia telah menolong orang yang tidak membawa payung itu, membuat orang itu tidak sampai terguyur basah oleh hujan. Membantu orang seharusnya bergembira, makanya si Biru tidak mungkin bersedih.”
Pikiran anak begitu lurus dan murni. Kehilangan sebuah payung, perasaan hatinya sangatlah positif. Sebaliknya di dalam benak kita terbersit pertanyaan, mengapa orang itu mengambil barang yang bukan miliknya. Apakah dia tidak tahu kalau itu bukan milik sendiri tidak boleh diambil sesuka hati, walaupun hanya sebuah payung.
Tetapi anaknya bisa berpikir bahwa payung itu sedang memberi pertolongan kepada orang yang tidak membawa payung, untuk menghindarkan orang tersebut basah kehujanan.
Di saat menghadapi suatu masalah yang sama, anak kecil dan orang dewasa seringkali punya pandangan yang berbeda juga perasaan hati yang berbeda.
Dalam masalah ini, nampak pikiran anak kecil yang begitu tulus dan polos. Ia tidak menggunakan pandangan nilai untuk menimbang hasil dari sebuah peristiwa, sedang orang dewasa sering kali mudah menggunakan “untung rugi” untuk melihat proses dan hasilnya dalam suatu peristiwa.Saya mengira segala sesuatu kejadian jika kita menggunakan sudut pandang yang positif untuk berpikir, akibat yang dihasilkan pastilah berbeda, hasil yang didapatkan pasti juga diluar dugaan orang.Saya pikir ini adalah apa yang disebut dengan Pikiran Lurus!

Tidak selamanya apa yang dipikirkan oleh orang dewasa selalu benar, semakin dewasa seseorang semakin banyak pertimbangan pemikirannya mulai dari yang positif sampai yang negatif..Padahal tanpa disadarinya kadang justru pemikiran yang diambil malah kebanyakan yang tidak sesuai..
Kebanyakan orang dewasa lupa berpikir seperti anak tadi, tidak selamanya pendapat orang tua itu benar..
Lagi-lagi kebenaran & pikiran yamg positif yang paling utama..sampaikan lah kebenaran walaupun itu pahit..
Selengkapnya...

DIMANA TUHAN???

Cerita ini pernah saya baca pada sebuah blog, tapi saya lupa nama URL nya..
berikut cerita :

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya..
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,
”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan…
untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,Adakah yang sakit??,Adakah anak terlantar??Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.Saya tidak dapat membayangkan TuhanYang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,
tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang dijalan dengan rambut yang panjang,berombak kasar(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
“Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,
” Kamu kokbisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Danbarusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, KENAPA MEREKA TIDAK DATANG KE SAYA”, jawab si tukang cukur membela diri.
“Cocok! ” kata si konsumen menyetujui.
” Itulah point utama-nya!Sama denganTuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!
Selengkapnya...